Kebahagiaan itu seperti pelangi, tak pernah berada di atas kepala sendiri. Dan Pelangi itu tidak akan indah jika hanya satu warna, kalau langit tidak menangis mana mungkin taman akan tersenyum..

Kamis, 10 September 2015

Ratapan Anak Tiri 8

RATAPAN ANAK TIRI
bagian ke - 8
cerita : " GUYON MATON "
Enny,Agus dan Purwaningsih menemukan kembali kebahagiaannya walau saat ini hidup dalam kemiskinan.
Nenek Meiga yang sudah tua dan miskin itu sangat menyayangi ketiga anak kecil yang di temui nya di terminal, sehingga rasa kasih sayang itu sanggup mengobati luka hati dan kesedihan tiga bersaudara yang belum lama di tinggal mati oleh kedua orang tuanya itu, kehadiran nenek Meiga betul2 membawa perubahan mental ketiganya.
Tawa dan canda yg sebelumnya telah hilang kini hadir lagi dalam kehidupan Enny dan kedua adiknya, walau saat ini mereka hidup dalam penuh kemiskinan.

Setiap pagi Enny dan Agus harus berangkat ke terminal untuk menjajakan dagangannya sementara nenek Meiga yang sebelumnya bekerja seharian untuk mencari barang bekas, kini sejak kehadiran Purwaningsih dia rela bekerja hanya setengah hari saja karena harus menemani Ningsih yang sendirian dirumah.
Siang itu di desa Kulon Kali, saat itu Rara sedang berdua dengan A'is Wae Cah TheMoon sahabatnya. Kedua janda itu sedang ngobrol di rumahnya Rara, bahkan sejak kepergian ke tiga anak tirinya itu Rara menjadi sedih, bahakan bila dia teringat atas apa yang pernah dilakukannya kepada anak tirinya itu Rara jadi menangis karena merasa bersalah.
Bahkan saat itu Rara tampak sedang menangis di hadapan A'is Wae Cah TheMoon.
A'IS : jadi sampai sekarang ketiga anakmu belum juga bisa ditemukan...?
RARA : belum Is...sudah satu minggu mereka menghilang
A'IS : apa kau sudah tanyakan pada teman2nya barang kali ada yg tahu..?
RARA : sudah ...teman bermain teman sekolah Enny dan Agus aku tanyakan tapi tidak ada satu pun yang tahu....tolong bantu aku cari mereka Is...
A'IS : baiklah aku bersedia membantumu untuk mencari mereka
RARA : terima kasih Is..., aku betul2 telah menyesal, selama ini aku telah menyia nyiakan mereka
A"IS : syukurlah kalau kau telah menyadari kesalahanmu,
Disaat keduanya masih ngobrol datang lah Waluya Oklo yg langsung masuk kerumah itu tanpa permisi dan langsung duduk bersama keduanya.
OKLO : eh... ada janda demplon
A'IS : tumben.... Klo kamu datang sendirian, Mbah Black kemana
OKLO : biasalah Mbah Black lagi sibuk cari koleksi janda
RARA : ada apa kamu.. Klo datang kemari ?
OKLO : aku kemari hanya ingin mengucapkan bela sungkawa atas kematian suamimu...maaf aku sibuk terus jadi baru bisa datang kemari..eh ngomong2 apa benar suamimu mati karena korban tabrak lari ?
RARA : benar Klo, bahkan saat ini polisi masih menyelidiki pembunuh itu..
OKLO : mudah2an aja pembunuh itu cepat tertangkap..!
RARA : makasih... Klo
A'IS : oke lah... Rara aku pulang dulu
OKLO : eh mau kemana....Is ? aku datang kau malah pergi
A'IS : ada sedikit kerjaan dirumah, nanti aku kesini lagi
RARA : makasih yah...Is !
A'is keluar dari rumahnya Rara, dan saat itu hanya Rara dan Waluya Oklo saja berdua.
OKLO : sekarang rumah sawah dan kebun peninggalan suamimu telah jadi milikmu, aku kemari hanya minta bagianku
RARA : apa maksudmu... Klo ?
OKLO : sudahlah sayang kau jangan pura2 tidak tahu, bukankah kau menikah dengan pak Wahyu hanya menginginkan hartanya saja dan sekarang semuanya sudah jadi milikmu.
RARA : kau benar.. Klo, aku mau menikah, hanya karena harta, dan semua itu adalah rencanamu dengan Mbah Black, dan sekarang kau datang untuk minta bagian...
maaf... Klo, aku tidak akan memberikannya padamu, dan semua harta peninggalan suamiku ini biarlah jadi milik anak2nya mereka lah yg lebih berhak.
OKO : eh apa yg terjadi denganmu, sudah kau jual saja rumah dan tanah peninggalan suamimu dan kita segera menikah,
RARA : ingat Klo...kita sudah tidak ada hubungan apa2 lagi... jangan ganggu aku,sebaiknya cepat kau pergi dari sini sebelum aku teriak
OKLO : baik aku pergi tapi ingat.....tunggu pembalasanku aku tidak akan membiarkanmu tenang disini, suatu saat aku akan datang lagi kemari..permisi..
Waluya Oklo keluar dari rumahnya Rara dengan marah, sementara Rara pun menjadi tidak tenang dengan ancaman Oklo...
RARA : kalau aku tetap bertahan disini, si brengsek itu pasti akan datang lagi, sebaiknya aku pergi saja dari rumah ini untuk mencari anak2ku agar mereka kembali kerumah.
Rara pun langsung berkemas dan siang itu juga Rara keluar dari rumah dan menemui tetangganya untuk menitipkan kunci rumah, Rara pun berangkat pergi untuk menemui A'is, dan akhirnya Rara dan A'is keduanya langsung pergi untuk mencari Enny, Agus dan Ningsih.
Setiap hari Rara dan A'is terus mencari Enny dan adik2nya, pagi berangkat malam baru pulang namun sejauh ini masih saja belum bisa diketahui dimana keberadaannya hingga berhari hari lamanya.
Malam itu di rumah nenek Meiga Ataswati, Enny dan kedua adiknya , ke empatnya sudah membaringkan tubuhnya untuk istirahat dalam satu tikar, maklum rumahnya nenek Meiga hanya ada pagar dan atap saja tanpa memiliki bale... sementara Purwaningsih duduk sendirian, dia terus menerus batuk sehingga membangun kan Enny dan nenek Meiga dari tidurnya
NINGSIH : uhuk..uhuk..uhuk
ENNY : kamu kenapa Ning gak tidur, kamu sakit yah..?
NINGSIH : uhuk..uhuk..tidak kak, aku tidak apa apa
ENNY : ya sudah kamu tidur saja yah...!
NINGSIH : kak Enny, boleh kah Ningsih minta sesuatu darimu ?
ENNY : Ningsih, kamu minta apa dari kakak ?
NINGSIH : kak...kalau kakak punya uang Ningsih belikan baju yah ?
ENNY : iya sayang, nanti kakak belikan baju baru, memangnya kamu minta baju apa..?
NINGSIH : Ning, ingin punya baju warna putih yang panjang !
ENNY : iya nanti kakak belikan...kalau kakak sudah punya uang
NINGSIH : janji yah kak... belikan baju untuk nina ?
MEIGA : ya sudah kalau Ningsih pingin punya baju warna putih, biar nenek yg belikan
NINGSIH : bener nek...?
MEIGA : iya ....,nah sekarang kamu tidur yah ?
NINGSIH : iya nek
Akhirnya Ningsih pun membaringkan badannya dan tidur.
Pagi itu seperti biasa Enny dan Agus sudah berangkat untuk berjualan di terminal, sesampainya di terminal keduanya pun mulai menjajakan dagangannya.
Bila ada bus yg baru parkir keduanya pun masuk dan bila bus mau berjalan keduanya pun turun demikianlah setiap hari yang mereka lakukan.
Saat itu sebuah bus antar kota Mauk - Cirebon baru saja parkir, Enny dan Agus pun masuk kedalam untuk menawarkan dagangannya kepada para penumpang, rupanya saat itu bus sedang padat dan ramai, sehingga keduanya pun ikut berdesak desakan didalam bersama para penumpang dan pedagang lainnya.
Karena penumpangnya sudah penuh sehingga bus itu pun tidak lama berhenti dan hanya menurunkan dan mengambil beberapa penumpang yg ada di terminal itu.
Bus pun berjalan meninggalkan terminal, sementara Enny dan Agus masih di dalam bus, Enny pun berusaha untuk turun namun bus itu tetap melaju dan tidak berhenti hingga masuk jalan tol.
Baik Enny ataupun Agus keduanya tidak saling melihat karena saat itu banyak penumpang yg berdiri, di tambah lagi postur tubuh keduanya yg masih kecil.
Sehingga Enny pun mengira kalau Agus sudah turun dan hanya dirinya yg terjebak dalam bus, Enny terus berusaha mendekat ke pintu.
Begitu sampai di kawasan Balaraja beberapa penumpang turun dan Enny pun ikut turun, tetapi dia sangat terkejut karena saat itu dirinya sudah ada di Balaraja.
Sementara Agus masih terhimpit sama para penumpang. Sebenarnya Agus pun sudah berkali kali berteriak minta turun, namun karena yg teriak itu bukan penumpang sehingga sopir pun tidak menghiraukannya.
Bus terus melaju dengan kencang masuk tol dan keluar di tol Cikampek, beberapa penumpang turun namun para penumpang baru pun banyak yg naik sehingga Agus tidak bisa turun hingga sampai di kawasan Indramayu barulah penumpang mulai sepi dan Agus pun langsung mendekati pintu, begitu bus berhenti karena ada penumpang yg turun Agus pun ikut turun.
Saat itu hari sudah sore Agus mulai kebingungan karena merasa asing, di daerah itu dia tidak tahu saat ini ada dimana, sehingga dia hanya berdiri dan bingung harus kemana, dengan langkah lesu Agus pun melangkah tanpa tujuan hingga sampai di sebuah tempat peristirahatan kendaraan pribadi di jalan pantura yang terdapat pom bensin, rumah makan, mesjid, bengkel dan beberapa warung yang selalu ramai dan banyak kendaraan parkir di tempat itu, Agus pun duduk2 untuk beristirahat.
=====bersambung=====

Tidak ada komentar: