Kebahagiaan itu seperti pelangi, tak pernah berada di atas kepala sendiri. Dan Pelangi itu tidak akan indah jika hanya satu warna, kalau langit tidak menangis mana mungkin taman akan tersenyum..

Kamis, 10 September 2015

Ratapan Anak Tiri 1

RATAPAN ANAK TIRI
bagian ke 1
cerita : "GUYON MATON"
Ini adalah cerita fiksi/waton.ger@grops.facebook.com tentang seorang suami yg di tinggal mati oleh isterinya dan memiliki tiga orang anak yg masih kecil, yang masih membutuhkan belaian kasih sayang dari sang ibu, sehingga sang suami pun akhirnya menikah lagi dengan seorang janda muda,dengan harapan agar ketiga anaknya itu ada yang mengasuhnya namun apa yang terjadi....mari kita baca ceritanya.....SELAMAT MEMBACA

Di sebuah desa yang bernama Kulon Kali ada sepasang keluarga kaya raya sang suami bernama Wahyu dan isterinya bernama Dellen Pramudhita
Keduanya hidup berbahagia dan saling menyayangi.
Setelah menikah selama 15 tahun pasangan ini pun di karuniai tiga orang anak.
anak pertama perempuan berumur 11 tahun bernama Enny
anak kedua lelaki berumur 9 tahun bernama Agus cahyono.
anak ketiga perempuan berumur 6 tahun bernama Purwaningsih
Sehingga semakin lengkaplah kebahagiaan mereka berdua, tawa canda ria dari anak2nya selalu menghiasai hari-hari mereka yang penuh bahagia itu.
Sore itu keluarga pak Wahyu dan ibu Dellen sedang asik bermain bersama ketiga anaknya di tepi pantai, pak Wahyu dan ibu Dellen hanya duduk2 disebuah tikar kecil sambil memperhatikan ketiga anaknya yang sedang asik bermain .
Enny dan Purwaningsih asik bermain pasir membuat rumah-rumahan, sementara Agus anak lelakinya asik bermain dan memcari jingking
WAHYU : kau masih ingat kan mah, dulu ditempat inilah kita memadu kasih
DELLEN : benar pah..waktu terasa begitu cepat kini kita telah memiliki tiga orang
anak.. berarti kita berdua sudah tidak muda lagi ya kan pah
WAHYU : tapi mamah masih terlihat begitu cantik seperti dulu..
DELLEN : ah papah bisa saja..mama yakin pasti papah berbohong
WAHYU : benar mah..papa serius
DELLEN : dan papah juga masih terlihat tampan,
Disaat keduanya masih asik berduaan sambil memperhatikan anak2nya.. tiba2 anak lelakinya Agus melempar jinking di depan kedua orang tuanya dan pak wahyu pun menangkapnya tuk dimasukkan ke kantong plastik.
AGUS : pah ayo main sini..temanin Agus dong pah.....!
WAHYU : baiklah ayo.....mah papah mau nemenin Agus dulu
Pak Wahyu bangun dari duduknya dan bermain dan mencari jingking sama anak lelakinya, sementara ibu Dellen hanya ikut berdiri saja dan tetap di tempatnya sambil memperhatikan keluarganya... tiba2 ibu Dellen merasakan kepalanya pening
DELLEN : aduh...kenapa tiba tiba kepalaku sakit.
Kedua tangannya langsung memegangi kepalanya, namun semakin lama pandangannya menjadi gelap dan akhirnya ibu Dellen pun terjatuh.
Melihat sang ibunya terjatuh dua anak perempuannya Enny dan Purwaningsih berteriak dan berlari menghampiri ibunya, tentu saja teriakan itu membuat pak Wahyu terkejut, dan akhirnya merekapun kembali pulang kerumahnya.
Sakit kepala yang di derita ibu DEllen terus berlanjut, berbagai obat sudah diminumnya, bahkan sudah berkali-kali diperiksa sama mantri, namun tetap tak kunjung sembuh justru sakit kepalanya terasa semakin berat, hingga akhirnya ibu Dellen di bawa kerumah sakit dan langsung dilakukan diagnose melalui sinar X RAY atau rontgen oleh dokter, dan barulah di ketahui apa penyakit yg di derita ibu Dellen itu, sang dokter yg menangani penyakit ibu Dellen pun langsung memanggil pak Wahyu untuk keruangan pribadinya, setelah pak Wahyu datang sang dokter pun langsung membrikan hasil rontgen itu kepada pak mulana.
DOKTER : inilah hasil rontgen isteri bapak
WAHYU : maaf DOK saya tidak mengerti sebenarnya apa penyakit isteri saya itu
DOKTER : bpk sebaiknya tenang dan sabar..begini pak Wahyu..setelah kami
periksa melalui sinar x ray di kepalanya ternyata isteri
bapak menderita penyakit kanker otak
WAHYU : apa..!!??...tidak mungkin dokter
Pak Wahyu terkejut mendengar ucapan dokter seakan tidak percaya dengan penyakit yang diderita istrinya
DOKTER : tabahkan hatimu pak Wahyu, kami akan berusaha untuk mengobatinya
WAHYU : terima kasih dokter..
Pak Wahyu keluar dari ruangan dokter itu dengan perasaan sedih, dia pun langsung menemui isterinya dalam keadaaan berlinang air mata, tentu saja membuat isterinya bingung..
DELLEN : pah kenapa papah menangis, sebenarnya apa penyakit mamah
WAHYU : tidak apa2 mah, mamah akan baik2 saja
DELLEN : katakan pah jangan bohong, tolong katakan apa penyakitku ini
Ibu Dellen terus mendesak suaminya dan akhirnya pak Wahyu pun menceritakan pembicaraan dirinya dengan dokter yg menanganinya, mendengar cerita dari suaminya ibu Dellen pun menangis karena sedih.
Berhari-hari lamanya ibu Dellen terbaring di rumah sakit, sang dokter pun terus berusaha mengobatinya hingga akhirnya sedikit demi sedikit ibu Dellen pun membaik dan akhirnya dokter pun mengizinkan bu Dellen pulang namun dengan catatan ibu Dellen harus memeriksan diri kedokter minimal seminggu sekali.
Setelah di rumah ibu Dellen pun kembali beraktifitas seperti biasanya, bercanda ria dengan keluarganya hingga beberapa bulan lamanya.
Disuatu pagi, selagi ibu Dellen bekerja di rumahnya tiba2 dia kembali merasakan sakit di kepalanya dan kali ini terasa lebih berat dan tidak ada yg tahu karena pak Wahyu sedang bekerja dan para anak2nya pun sedang sekolah dan ibu Dellen pun pingsan.
Ketika hari sudah siang ketiga anaknya pulang dari sekolah dan mereka langsung menangis melihat ibunya tergeletak dilantai.
Agus berlari keluar rumah berteriak untuk meminta bantuan ke tetangganya dan akhirnya para tetangga pun mengangkat tubuh ibu Dellen dan membaringkanya di atas ranjang tempat tidurnya, bahkan ada diantara tetangga itu yg langsung menelpon pak Wahyu .
Pak Wahyu pun langsung pulang dari tempat kerjanya, sesampainya di rumah ibu Dellen sudah siuman namun dia sudah merasakan tidak bisa apa2 karena kepalanya semakin sakit dan matanya berkunang-kunang, bahkan ketika pak Wahyu mengajaknya kembali ke dokter ibu Dellen pun menolak.
Malam itu para keluarga dari ibu Dellen dan pak Wahyu berkumpul, mereka semua menunggu ibu Dellen yg terbaring lemah di ranjangnya, pak Wahyu terus menunggui dan duduk disamping isterinya yg terlihat semakin parah, bahkan ketiga anaknya terus menangis melihat ibunya yg sakit.
DELLEN : pah...anak-anak kita dimana pah
WAHYU : mereka ada di sampingmu mah, apa kau tidak melihatnya
DELLEN : pandanganku terasa gelap, mamah sudah tidak bisa melihatnya pak
WAHYU : sebaiknya mamah istirahat saja dulu, besok kita pergi ke dokter
DELLEN : tidak pah...mamah ingin tetap disini bersama kalian pah..
maafkan mamah bila, selama ini mamah punya salah,
rasanya mamah sudah tidak kuat lagi
WAHYU : sudahlah mah jangan bicara seperti itu...mamah akan sembuh
ENNY : iya mah... mama akan sembuh, dan kita akan bermain lagi sama mamah
DELLEN : Enny anakku..
ENNY : iya mah
DELLEN : jadilah anak yang baik...jangan nakal yah... jagalah adik-adikmu
ENNY : iya mah
DELLEN : pah maafkan mama..karena tidak bisa menemanimu untuk merawat
anak-anak kita bersama sama...maafkan aku pah
WAHYU : kau akan sembuh mah, kita akan selalu bersama untuk merawat
anak-anak kita sampai mereka dewasa nanti
DELLEN : mamah sudah tidak kuat lagi pah...
maukah papah memenuhi permintaan terakhirku pah.
WAHYU : apa yg kau inginkan mah..katakanlah papah akan memenuhinya
DELLEN : bila mamah sudah tidak ada... tolong jagalah anak kita dengan baik, jangan sakiti mereka , kasihanilah mereka
WAHYU : mereka adalah anak2 kita, sudah tentu papa akan mengasihinya
DELLEN : terima kasih pah
Setelah mengucapkan itu ibu Dellen terdiam, pak Wahyu mengira isterinya tertidur namun setelah di perhatikan, pak Wahyu pun terkejut ternyata ibu Dellen sudah tidak bernafas lagi, seluruh orang yang ada di ruangan itu menangis sedih, karena telah di tinggalkan oleh ibu Dellen orang yang mereka sayangi, dia sudah pergi meninggalkan suaminya,.. anak-anaknya, keluarganya dan juga meninggalkan semuanya yang ada di dunia ini, ibu Dellen telah pergi untuk selama lamanya.
================= BERSAMBUNG=========================

Tidak ada komentar: