Kebahagiaan itu seperti pelangi, tak pernah berada di atas kepala sendiri. Dan Pelangi itu tidak akan indah jika hanya satu warna, kalau langit tidak menangis mana mungkin taman akan tersenyum..

Sabtu, 13 Oktober 2012

Jangan Jadikan TV "Babysitter Elektronik" bagi Anak Anda

Syahrial Mayus

Anak-anak berusia antara tiga dan tujuh harus dibatasi menonton TV hanya setengah jam setiap hari (Foto - ilustrasi)
Rentan mengalami obesitas sekaligus berisiko memiliki penyakit jantung

INGGRIS, Jaringnews.com - Demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan balita Anda kelak, maka batasi bahkan larang anak di   bawah 3 tahun menonton acara di televisi secara berlebihan, jelas seorang psikolog terkemuka di Inggris


Pembatasan itu ternyata memberi keuntungan yang signifikan pada tumbuh kembang anak. Pada akhirnya akan membuat anak tumbuh lebih sehat dan sejahtera, ujar Dr. Aric Sigman.

Ditambahkan Sigman, ini akan menjadi kebiasaan yang tak disadari akan berpengaruh pada saat mereka berusia Tujuh tahun. Umumnya, kebiasaan ini akan berdampak signifikan dan pada usia tersebut anak akan sering menghabiskan waktu di depan televisi ketimbang beraktivitas dengan teman sebayanya.

"Dengan stimulus perangkat game konsol, komputer tablet, televisi, ponsel pintar dan laptop, maka anak dipastikan akan rentan mengalami obesitas sekaligus berisiko memiliki penyakit jantung dan diabetes tipe 2", kata ahli kesehatan anak itu.

Jumlah waktu yang dihabiskan di depan layar juga bisa mempengaruhi hubungan sosial anak-anak. Sigman mengatakan, sayangnya banyak orang tua menggunakan perangkat ini sebagai 'babysitter elektronik' yang dapat mendudukan dengan tenang anak-anak mereka, seperti dikutip dari Dailymail (9/10)

Sarannya, anak-anak berusia antara tiga dan tujuh harus dibatasi hanya setengah jam setiap hari. Usia tujuh sampai 12 harus tidak boleh lebih satu jam di depan layar.

"Usia 12 sampai 15 harus memiliki maksimal hanya 1,5 jam di depan layar dan orang-orang berusia 16 tahun ke tidak boleh lebih dari dua jam," itu merekomendasi Sigman. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan Sigman dalam tulisan berjudul, the influential medical journey Archives Of Disease In Childhood

(Mys / Mys)
Sumber : jaringnews.com

Tidak ada komentar: