Kebahagiaan itu seperti pelangi, tak pernah berada di atas kepala sendiri. Dan Pelangi itu tidak akan indah jika hanya satu warna, kalau langit tidak menangis mana mungkin taman akan tersenyum..

Kamis, 10 September 2015

Ratapan Anak Tiri 12

RATAPAN ANAK TIRI
episode terakhir
cerita : " GUYON MATON "
Enny pun menceritakan semua apa yang telah terjadi dengan dirinya dan dengan keluarganya, termasuk kematian ibu dan bapaknya, dan juga tentang dirinya bersama kedua adiknya yg kabur dari rumah, karena takut akan kekejaman ibu tiri hingga dirinya harus berpisah dengan Ningsih danAgus kedua adiknya.
pak Hermawan sangat sedih mendengar cerita Enny dan isterinya juga menangis
Ke esokan harinya pak Hermawan dan isterinya tak ketinggalan juga Enny, mereka pergi mencari Purwaningsih dan Agus.

Di tempat lain Agus yang tinggal dengan Heru Purnama,terus murung karena merasa kangen dgn Enny kakaknya dan Purwaningsih adiknya. Melihat keadaan Agus spt itu Heru g tega dan mengajak Agus jalan2 keluar kota ternyata daerah yang di tuju Heru adalah Kulon Kali yang tak lain adalah tempat dimana Agus di lahirkan.
sementara itu Rara Salsabila dan A'is Wae Cah TheMoon masih mencari Enny,Agus dan Purwaningsih di sekitar kota dengan mengendarai sepeda motor, di jalan mereka berpapasan dengan Mbah Black dan Waluya Okloyg sedang mengendarai mobil, begitu melihat Rara dan A'is ada di depannya Mbah Black pun langsung memepet motor yg sedang di kendarai Rara dan menyuruhnya menepi kepinggir, Rara pun menghentikan motornya,
Mbah : mau kemana kalian....?
RARA : itu urusanku..
OKLO : eh ditanya baik2 malah marah
MBAH : udah jadi janda kaya, sekarang sudah tidak mau lagi kenal dengan kita Klo..!
A'IS : kami sedang mencari ketiga anaknya mbak RARA yg hilang
Mendengar itu Mbah Black dan Waluya pun saling tatap dan akhirnya Mbah Black tersenyum.
OKLO : kenapa gak ngomong dari tadi...aku tahu mereka ada dimana
RARA : jangan bohong kamu Klo..?
OKLO : untuk apa aku berbohong ,kalau tidak percaya ya sudah, ayo Mbah kita berangkat ..
MBAH : ayo Klo..
RARA : eh..eh tunggu Klo... katakan dimana mereka, aku mau menemuinya
OKLO : soal menemui sih gampang tapi ada uang bensinnya gak
RARA : baik...berapa kalian minta ..asal izinkan aku menemui dan membawa mereka pulang
OKLO : ayo naik ikut dengan kami
RARA : kenapa aku harus ikut kalian.. biar aku mengikuti kalian pake motor saja
OKLO : ah rewel luh ayo masuk
Oklo langsung menarik Rara untuk naik ke mobilnya tapi mereka di kejutkan oleh sebuah mobil yang berhenti tidak jauh dari mereka. Setelah berhenti seorang anak kecil berlari menghampiri mereka yang di ikuti laki2 lain yang berjalan dengan santai sambil menyalakan rokok.Ternyata mereka adalah Agus dan Heru.
AGUS : ibu mbak A'is....!
RARA : Agus,anaku.......ternyata kau ada disini...!
AGUS : iya bu....
RARA : ibu mencarimu setiap hari nak...
AGUS : ibu mencariku...?
RARA : benar.. setiap hari ibu mencari mu bersama mbak A'is nak kamu kemana aja mana kakak dan adik mu,sekarang ibu telah sadar dan selalu mencarimu sejak meninggalnya ayahmu
AGUS : maafkan Agus bu...aku sendiri juga tidak tau dimana kak Enny dan dik Ning
RARA : ya ...gak papa nak
Rara mendekap Agus sambil menangis karena merasa kangen dan merasa bersalah atas sikapnya selama ini .
A'IS : sudahlah sekarang lebih baik kita pulang saja dulu ke rumah
HERU : iya bu ...mari kita kerumah saja aku antar pakai mobil ku nanti kita bicarakan lagi di rumah
Akhirnya mereka pun pulang ke rumah Rara ,Agus dan Rara naik mobilnya Heru sementara A'is naik motor .
OKLO :wah kita di cuekin Mbah gimana ni rencana kita selanjutnya ?
MBAH : ya sudah lah Klo...apa boleh buat kita pulang aja dan bersenang - senang cari hiburan
OKLO : baik lah ayo tancap Mbah
Setelah sampai dirumahnya Rara Heru pun menyerahkan Agus pada Rara
HERU : maaf bu Rara bukan aku tak mau merawat Agus tapi karena bu Rara yang lebih berhak merawatnya tolong Agus di jaga di rawat dan di didik dengan baik
RARA : terimakasih pak Heru ,atas bantuan selama ini pada anak ku dan mulai sekarang aku akan merawat dan mendidiknya dengan penuh kasih sayang
HERU : kalau gitu aku minta pamit untuk melanjutkan perjalanan
AGUS : om jangan pulang dulu om tinggal disini dulu temeni Agus
RARA : iya pak Heru sudilah kiranya untuk singgah dulu di rumah kami dan mungkin pak Heru bisa memantu kami mencari Rara dan Purwaningsih
HERU : baiklah kalu itu memang tidak memberatkan kalian
Sementara itu Enny dan pakdhe Hermawan yg baru sampai di sekitar kota Mauk langsung menuju tempatnya nenek Meiga , namun seperti halnya Agus, Enny pun sangat terkejut karena ternyata rumah nenek Meiga sudah tidak ada lagi dan tempat itu telah kosong karena sudah ditinggalkan para penghuninya.
Enny dan pak Hermawan langsung menuju terminal bus, untuk menanyakan keberadaan nenek Meiga, namun sayang ternyata para pedagang yg ada di lokasi itu tidak ada satupun yang dikenalnya karena para asongan teman2nya Enny sudah tidak lagi ada di sekitar terminal.
Akhirnya Hermawan memutuskan untuk pulang saja kerumahnya yang ada di kawasan kota Balaraja karena hari sudah mulai petang,Enny pun merasa sedih karena gagal menemukan adik2nya,karena ngantuk akhirnya Enny tertidur di dlm mobil,sebelum pulang sampai rumah pak Hermawan menyempatkan diri untuk membeli jeruk.
Hermawan langsung menuju ke tempat penjual jeruk, dia langsung milih2 jeruk yg bagus. saat itu Hermawan berdiri bersebelahan dengan seorang nenek2 yg sama sedang memilih jeruk juga...untuk menghilangkan rasa jenuh Hermawan pun mengajak ngobrol si nenek yang ada di sebelahnya.
HERMAWAN : nenek suka makan jeruk yah, sama seperti isteriku
NENEK : jeruk ini bukan untuk nenek tapi untuk cucu yg sedang sakit
HERMAWAN : kasihan...emang cucu nenek sakit apa
NENEK : dia sakit demam, sudah lama tapi tak sembuh2 juga
HERMAWAN : sudah dibawa kedokter ?
NENEK : nenek orang miskin dari mana punya uang untuk biaya kedokter..ah sudahlah nenek permisi dulu
HERMAWAN : mari nek..
Saat itu Ningsih yang masih sakit tampak terbaring lesu, meski sudah diperiksa dan di beri obat namun sakitnya tak kunjung sembuh badannya tetap saja panas, rupanya Ningsih betul2 tak tahan dengan cuaca yang ada di sekitarnya.
Nenek Meiga datang sambil membawa bungkusan pelastik kecil dan langsung duduk di samping Ningsih.
MEIGA : Ning...seharian kamu tidak mau makan nasi..ini nenek bawakan jeruk buatmu kamu makan yah,
NINGSIH : iya nek nina mau...tapi di kupasin yah nek..?
MEIGA : iya...
Nenek Meiga pun mengupas jeruk dan nina langsung memakannya dengan lahap sehingga jeruk bawaan nenek Meiga habis semua..nenek Meiga merasa sedikit heran karena tidak biasanya Ningsih makan selahap itu....dan setelah makan jeruk Ningsih pun tertidur lelap...
tengah malam Ningsih kembali bangun dan menggigil kedinginan, suhu tubuhnya semakin panas, nenek Meiga pun cemas dan membangunkan beberapa tetangganya ..
MEIGA : sabar yah sayang, besok kita ke dokter
NINGSIH : nek...katanya nenek sudah membelikan baju putih untuk Ning
MEIGA : benar sayang nenek sudah membelikannya untukmu,....tapi di pakainya nanti yah buat lebaran
NING : aku mau makainya sekarang nek...boleh yah...bajunya ku pakai sekarang nek.
Nenek Meiga merasa heran dengan permintaan Ning, kenapa Ning selalu meminta baju putih, tapi karena kasihan akhirnya nenek Meiga pun membuka buntalan kain dan memang rupanya di dalam buntalan itu ada baju putih baru, dan langsung menunjuk kan baju itu kepada Ningsih.
NING : tolong pakaikan baju itu nek....?
MEIGA : baiklah..
nenek Meiga pun memakaikannya pada Ningsih, nenek Meiga terus memandangi wajah Ningsih....tiba2 Ningsih tersenyum sendiri dan tidak lagi menggigil kedinginan,akhirnya Ningsih pun tertidur.
Pagi itu Hermawan,isterinya dan Enny kembali lagi mencari adiknya,ketiganya terus berputar putar, dari tempat satu ketempat lainnya hingga sampai dekat pasar saat itu ada seorang anak kecil lelaki sedang mambawa karung dan terlihat sedang mungutin botol plastik air mineral yg kosong ...
Enny memperhatikan anak kecil itu setelah dekat Enny pun langsung minta berhenti.
Hermawan langsung menghentikan mobilnya dan Enny pun langsung turun menemui si anak kecil itu
ENNY : Samsul
SAMSUL : En...kamu kemana saja...? kenapa baru datang ? kamu kemana aja...?adikmu sedang sakit..!
ENNY : apa....?siapa yang sakit..?
SAMSUL : benar En....adikmu Ningsih sakit
ENNY : sekarang dimana dia
SAMSUL : dia bersama nenek Meiga
ENNY : kalau begitu antarkan aku kesana
SAMSUL : baik En.... mari kita berangkat....
Samsul dan Enny pun langsung naik kemobilnya Hermawan dan mereka pun berangkat menuju tempat nenek Meiga.
Hermawan : hoy kamu yg tahu tempatnya duduk di depan
SAMSUL : iya om...tapi karungnya taruh dimana nih
HERMAWAN : karungmu taruh di belakang
SAMSUL : baik om..
HERMAWAN : kemana nih ?
SAMSUL : lurus aja dulu om,... nanti di depan ada lampu merah belok kanan tempatnya tidak terlalu jauh kok dari sini
Hermawan menjalankan kendaraannya dengan pelan.Hingga sampai di lampu merah Hermawan pun menghentikan kendaraannya karena saat itu lampu merah sedang menyala,lampu menyala hijau mobil pun berjalan ambil kanan.
Rupanya tempat nenek Meiga tidak terlalu jauh dari tempat itu sehingga mereka pun sampai, namun Hermawan sangat terkejut dia tidak menyangka bahwa kemenakannya itu tinggal di kolong jembatan sungai. mereka ramai2 turun dari mobilnya dan berjalan kaki, menuju ke bawah... Enny di depan dan terlihat lah saat itu nenek Meiga sedang duduk sendiri menunggui Ningsih yang sampai saat itu masih tertidur dengan tubuh yang di tutupi kain sangat banyak dan hanya terlihat kepalanya saja.
Hermawan kembali heran ternyata nenek tua yg di ajaknya ngobrol di pasar ternyata dialah yg mengurusi kemenakannya selama ini
ENNY : nek...kenapa Ningsih tidak bangun, menyambut kedatanganku
MEIGA : adikmu sedang sakit, dari semalam Ning tidur dan sampai kini belum bangun, nenek tidak berani membangunkannya...
Enny mendekati Ningsih adiknya yg saat itu terlihat nyenyak, sambil mengecup keningnya,
ENNY : Ning...bangun ning.. ini kak Enny datang bersama pakdhe
Akhirnya Ningsih terbangun ,dia membuka matanya tapi tubuhnya sudah lemas ,hingga akhirnya tubuh Ningsih di angkat oleh Hermawan di masukkan ke dalam mobil dan di bawa ke rumah sakit beramai -ramai.
Setelah sampai di rumah ssakit Ningsih langsung di periksa oleh dokter dan setelah memeriksa dokter memutuskan supaya Ningsih menjalani rawat inap,mendengar keterangan dari dokter Hermawan menurut saja dengan wajah cemas ,Enny pun ikut sedih melihat keadaan adiknya yang sangat pucat dan lemas,ia hanya bisa menunggu saja sambil berdoa supaya Ningsih cepat sembuh.
Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit tubuh Ningsih nampak sudah bugar dia dan melihat Enny dan pakdhenya di sampingya di jadi senang wajahnya bisa berseri kembali.Dan dokter yang merawat Ningsih punjuga sudah membolehkan untuk pulang.
dokter : pak Hermawan setelah melihat perkembangan pada Ningsih dan sudah membaik hari ini sudah di perbolehkan untuk pulang
Hermawan : baik dok..terimakasih
dokter : ya sama - sama
Hermawan pun kemudian mengurus administrasi untuk kepulangan Ningsih ,setelah selesai mereka pun pulan kerumah pakdhe Hermawan dan tak ketingalan pula nenek Meiga di ajak oleh Hermawan untuk tinggal bersama.
Seminggu kemudian pakdhe Hermawan Mengajak isterinya Enny,Ningsih dan nenek Meiga untuk pulang ke kampung Kulon Kali.Hermawan mengambil cuti dari pekerjaannya .Setelah menyiapkan perbekalan yang di butuhkan mereka berangkat .
sore itu di rumah Rara dan Agus sedang makan dan mereka di kejutkan oleh suara mobil yang berhenti di depan rumah ,Rara pun keluar untuk mengetahui siapa yang datang ,setelah mobil berhenti Enny dan Ningsih pun langsung turun dan betapa terkejut dan senang hati Rara melihat anaknya pulang .
Rara melangkahkan kakinya untuk menyambut kedua anak tirinya
RARA : Enny.... anakku...
ENNY : ibu...
djejen : sudah lama ibu mencari kita kak...
RARA : Enny... maaf kan ibu nak..
ENNY : ibuuu
Rara pun langsung memeluk Enny dan Purwaningsih anak tirinya itu, dan Enny pun membalas pelukan itu,
RARA : ibu minta maaf karena selama ini ibu telah membuatmu susah
ENNY : Enny juga minta maaf, karena lari dari rumah tanpa sepengetahuan ibu
Rara menangis sambil memeluk kedua anaknya, Agus pun keluar dr rumah melihat kakak dan adiknya pulang bersama pakdhenya ia merasang senang dan lansung mendekati Enny dan Ningsih
AGUS : kak ...Enny
ENNY : Gus.....kamu dah dirumah gus
AGUS : iya kak
Semua hanya diam mereka terhanyut dalam kesedihan dan kegembiraan karena mereka telah berkumpul kembali ,melihat itu semua Hermawan ,isterinya dan nek Meiga ikut terharu .
HERMAWAN : Rara ayo anak anak mu di ajak masuk
RARA : iya mas..Her
kini Rara sang ibu tiri yang semula kejam telah berubah menjadi ibu yang penuh dengan kasih sayang , hingga ketiga anak kecil itu pun bisa kembali merasakan kebahagiaan dan kembali menemukan sosok ibu dari Rara,dan sekarang nenek Meiga tinggal bersama mereka.
Enny,Agus dan Purwaningsih sekarang bisa melanjutkan sekolah lagi dan bisa bermain dengan teman - teman sebayanya

=======TAMMAT======
nb ; mohon maaf bila ada kata yg kurang berkenan di hati, cerita ini hanya fiktif, mari kita saling menyayangi dan menghormati dan menolong saudara dan kerabat

Tidak ada komentar: