Saudaraku marilah kita merenung sejenak untuk mengenang wajah ibu kita yang kian menua, padahal kita dulu 9 bulan di perutnya, beliau merasakan mual, muntah, berjalan terasa berat, dan berbaring pun terasa sulit tapi beliau tetap ridho, tetap senang dan tetap sabar. Kenanglah ayah kita yang membanting tulang mencari nafkah agar kita tumbuh menjadi janin yang sehat.
Ketika ibu melahirkan
kita, bersimbah darah dan air mata......
Ingatlah, ibu kita
meregang nyawa antara hidup dan mati, itulah saat kelahiran kita, tapi ibu tetap
bahagia Ditatapnya diri kita dan didekapnya, padahal hampir-hampir saja
nyawa beliau sirna. Dua tahun beliau menyusui kita. Malam kita kotori dan
kencingi pakaiannya. Tetapi ibu tetap sabar dan tetap sayang pada kita tidak ada rasa marah di wajahnya, sampai tiada rela seekor nyamukpun
menggigit kita.
Ya Allah Yang Maha Agung
Ampuni jika hati kami penuh dengan kebencian dan kedendaman kepada ibu bapak
kami, Ampuni jika hati ini kotor kepada keduanya, Ampuni jika perilaku kami
menyakiti hatinya.
Saudaraku, Alangkah pedihnya
bagi orang tua yang memiliki anak durhaka jauh dari agama tidak tahu bagaimana
mengurus mayat bapak ibunya, yang tahu hanyalah berebut warisan dan saling
menyakiti…
Duhai Allah Yang Maha
Mengetahui Yang Maha Agung
Golongkan orang tua kami
menjadi orang tua yang Engkau ampuni seluruh dosanya, Muliakanlah dengan
ketaatan sepanjang hayatnya, Jadikan akhir hayatnya menjadi khusnul khatimah
Jadikan mereka ahli surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar