Kebahagiaan itu seperti pelangi, tak pernah berada di atas kepala sendiri. Dan Pelangi itu tidak akan indah jika hanya satu warna, kalau langit tidak menangis mana mungkin taman akan tersenyum..

Minggu, 20 Mei 2012

MERENUNG SEJENAK YUK

Saudaraku marilah kita merenung sejenak untuk mengenang wajah ibu kita yang kian menua, padahal kita dulu 9 bulan di perutnya, beliau merasakan mual, muntah, berjalan terasa berat, dan berbaring pun terasa sulit tapi beliau tetap ridho, tetap senang dan tetap sabar. Kenanglah ayah kita yang membanting tulang mencari nafkah agar kita tumbuh menjadi janin yang sehat.

 
Ketika ibu melahirkan kita, bersimbah darah dan air mata...... 


Ingatlah, ibu kita meregang nyawa antara hidup dan mati, itulah saat kelahiran kita, tapi ibu tetap bahagia Ditatapnya diri kita dan didekapnya, padahal hampir-hampir saja nyawa beliau sirna. Dua tahun beliau menyusui kita. Malam kita kotori dan kencingi pakaiannya. Tetapi ibu tetap sabar dan tetap sayang pada kita tidak ada rasa marah di wajahnya, sampai tiada rela seekor nyamukpun menggigit kita.
 
Ya Allah Yang Maha Agung Ampuni jika hati kami penuh dengan kebencian dan kedendaman kepada ibu bapak kami, Ampuni jika hati ini kotor kepada keduanya, Ampuni jika perilaku kami menyakiti hatinya.
 
Saudaraku, Alangkah pedihnya bagi orang tua yang memiliki anak durhaka jauh dari agama tidak tahu bagaimana mengurus mayat bapak ibunya, yang tahu hanyalah berebut warisan dan saling menyakiti…
 
Duhai Allah Yang Maha Mengetahui Yang Maha Agung Golongkan orang tua kami menjadi orang tua yang Engkau ampuni seluruh dosanya, Muliakanlah dengan ketaatan sepanjang hayatnya, Jadikan akhir hayatnya menjadi khusnul khatimah Jadikan mereka ahli surga.
 

Tidak ada komentar: