Kebahagiaan itu seperti pelangi, tak pernah berada di atas kepala sendiri. Dan Pelangi itu tidak akan indah jika hanya satu warna, kalau langit tidak menangis mana mungkin taman akan tersenyum..

Rabu, 25 Januari 2012

UJIAN ITU TANDA CINTA DARI ALLAH

 "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan 'Kami telah beriman,' lantas tidak diuji lagi? Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. al-Ankabut: 2-3)

    Tidak selamanya kehidupan di dunia berjalan seperti yang diinginkan manusia. Terkadang terasa berat cobaan yang menghadang, terkadang pula kehidupan berjalan lancar seperti yang diharapkan. Seringkali manusia berbeda dalam     menghadapi kedua keadaan tersebut.Manusia akan mengingat Allah swt sewaktu cobaan mendera dan mengabaikan-Nya ketika hidup dalam bahagia. Akan tetapi ketika cobaan itu beruntun dan lama kelonggaran tak kunjung datang, maka manusia akan mulai bertanya dan ragu, apakah ia harus bersabar dan tetap bertahan menyandarkan diri kepada Ilhi? Ataukah segera berpaling muka melarikan diri dari Allah swt dan mencari perlindungan kepada dunia beserta segala kecantikannya mulai dari kekuasaan, kekayaan dan juga kenikmatan lainnya?

    Sesungguhnya cobaan hidup di dunia ini merupakan petanda bahwa Allah sangat memperhatikan dan mencintai kita. Sebuah hadits berbunyi "Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan hukuman di dunia. Jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, maka Dia menahan hukuman kesalahannya sampai disempurnakannya pada hari kiamat." (HR. Imam Ahmad, At-Turmidzi, Al-hakim, Ath-Thabrani, dan Al-Baihaqi).  Jadi berbagai cobaan yang menghadang dalam kehidupan ini adalah sebuah ujian dari-Nya. sebagaimana layaknya ujian, maka jika manusia berhasil melaluinya dan di nilai lulus, maka Allah swt akan memberikan balasan yang tak ternilai harganya. Namun sebaliknya, jika manusia gagal melalui cobaan itu, maka Allah akan membiarkannya, hingga ia berusaha belajar kembali menghadapi kehidupan.

    Kecintaan Allah kepada hamba-Nya di dunia tidak selalu diwujudkan dalam bentuk pemberian materi atau kenikmatan lainnya. Tidak juga dalam bentuk peng-kabulan doa secara spontanitas. Akan tetapi kecintaan itu justru sering berbentuk cobaan di mana berat atau ringannya ujian itu tergantung kepada kadar keimanan seseorang.
Selain ujian demi ujian diberikan kepada orang yang beriman, maka teguran demi teguran juga diberikan kepadanya. Teguran itu kadang halus, tapi sering-sering kasar. Bagi yang kepekaan imannya tinggi, teguran halus saja sudah cukup untuk menyadarkannya. Akan tetapi bagi mereka yang telah hilang kepekaannya, teguran yang keras sekalipun tak bisa menyadarkannya.

 Oleh karena itu,jika kita mendapatkan sebuah musibah, segeralah kita bermuhasabah, mengingat-ingat kesalahan apa yang telah kita lakukan? Dosa apa yang telah kita kerjakan? Janganlah cepat berburuk sangka kepada Allah swt. Karena bisa saja musibah tersebut merupakan teguran dari-Nya atas berbagai tingkah laku kita selama ini. Jika demikian kita akan sadar dan banyak-banyaklah minta pengampunan kepada-Nya dan berdoa agar senantiasa diberi kemampuan menghadapi cobaan tersebut.



Tidak ada komentar: