Kebahagiaan itu seperti pelangi, tak pernah berada di atas kepala sendiri. Dan Pelangi itu tidak akan indah jika hanya satu warna, kalau langit tidak menangis mana mungkin taman akan tersenyum..

Minggu, 18 November 2012

HUJAN OH HUJAN

  Aroma lembut tanah bercampur air perlahan mulai menguar, menyeruak dalam pori-pori indera penciumanku, damai. Menenangkan. Sejenak aku termenung menatap hujan, ingin rasanya kuberlari menyambutmu, hanya untuk diam dibawah aliran hujan yang turun membasahi tiap jengkal tubuhku, membagi rasaku hari ini padamu.
Saatku tengah bahagia, perasaanku membumbung tinggi, menembus awan mungkin hingga dia membiarkanmu turun. Gerimis, rintikmu indah, mentari yang membinarkan sinarnyapun seakan turut bergembira bersama kita.

   Untuk itu harusnya hujan ada (bersama dengan teriknya matahari sebagai pasangannya). Untuk itu aku ada, membaginya dengan kamu. Merenungi ketaksamaan sebagai hal biasa, dan menjadi luar biasa saat kita memadukan perbedaan itu dalam satu genggaman tangan. Untuk itulah harusnya hujan ada. Ia menjadi memori penyembuh sakti atas luka di hati kita. Berharap kenangan dengan hujan lantas bisa menyuburkan kembali kuncup rasa sayang itu dan mengibaskan kebencian. Yah, harusnya kita memaknai hujan seperti itu. Berharap ia menyemaikan napas baru, napas yang membawa kita kembali dekat.
    Tak  pernah kurasakan kecewa. Rasa sakit, pedih bagai belati mengiris relung hati. Tangis yang terbendung tak jua turun, aku tegar untukmu. Mendung mulai menggantung dilangit dan kaupun turun. Saat itu pula tangisku pecah sudah. Pilu, pedih, tanpa suara. Aku tak kuasa membendung rasa lagi, dan kau mendampingiku, lembut hujan membelai rambutku, menghapus tetes air mata, tak luput jua rasa pedih ini larut bersamamu.
   Entahlah, hujan ini menggambarkan apa atau ia hanyalah hujan saja. Hanya sekedar. Dan entahlah, akan berapa banyak kata entah lain untuk menggambarkan hujan. Namun dari seluruh yang entah itu, ada satu yang masih sering kuingat kau lafal dari mulutmu yang  dulu slalu tersenyum itu, yaitu ini,
“Hujan adalah tetesan-tetesan air mata bahagia langit yang tuntas memendam rindunya pada tanah”

Tidak ada komentar: