Kebahagiaan itu seperti pelangi, tak pernah berada di atas kepala sendiri. Dan Pelangi itu tidak akan indah jika hanya satu warna, kalau langit tidak menangis mana mungkin taman akan tersenyum..

Selasa, 07 Oktober 2014


Satu Dua Tiga kali kata dilipat
Kabur pandang pendengaran menelisik rongga barisan abjad.
Menggelinding wajahmu kutatap remang
Berselimut tamaram embun pagi.
Hanya dengan kata kuraba masa
Menggugah kembali cerita.
Menjadikanmu cendrawasih putih yang bermain badai dan gelombang.
Wajahmu mengombak tiap kali kukenang.
Dan terakhir kali kutangkap secarik kisah
Wajahmu menari lincah berwajah rembulan pinjaman.
Membuat tubuhku selaksa kunang-kunang basah
Hingga kau harus ku pasung di sudut kota yang tak pernah panas membakar jiwa sebelum pagi menggantika

1 komentar:

Anonim mengatakan...

kucari wajahmu dalam barisan angganku
terlalu banyak hingga menumpuk tentang mu
kau dekat tetapi tak tergapai olehku; hingga aku harus mencari dalam tumpukan anganku
dalam kucari; terlalu rapi kusimpan
dirimu dalam anganku