Bismillah....Alhamdulillah.................puji dan syukur kita panjakan kehadirat Allah Swt,Perjalanan hidup ini
bagaikan air yang mengalir dari hulu kehilir, air mengalir berarti air yang
terus bergerak. Tidak BERHENTI, kalau berhenti berarti ada yang mampet hehe......................Artinya; apapun yang terjadi, hidup
kita harus tetap berjalan, layaknya waktu yang tak pernah berhenti. Jangan biarkan hal - hal kecil
menyumbat aliran hidup kita.
Air tidak pernah bertanya, akan dialirkan
kemana......? dan sampai mana..........?. Dan air tidak pernah protes maupun
mengeluh siapa yang telah menumpanginya baik itu kayu, rumput ataupun sampah.
Seiring perjalanan waktu air mengalir yang kadang berada berada di tempat yang
tinggi, kadang berada ditempat yang datar dan juga berada ditempat yang rendah.
Ketika air menjadi air yang mensucikan ia tidak terus sombong, tapi ketika sebagai
air limbah, air
yang kotor, bahkan menjadi
air comberan ia tidak mempertanyakan kenapa ia begitu. Air telah memahami peranannya
sebagai air. Dan memahami kehendak Sang Maha Kehendak, yang telah menghendkinya
menjadi apapun yang dikehendaki_NYA.
Sahabat2ku, hidup kita tidak
selamanya selalu berada diatas, suatu saat kita berada di posisi puncak dan
kadang pada saat lainnya kita berada di posisi terendah dan terpuruk, semua itu
karena perguliran roda kehidupan tidak bisa kita tolak, karena kehidupan bukan
kita yang punya dan bukan kita yang mengendalikan. Kadang kehidupan kita suka
berjalan bertolak belakang dengan yang kita inginkan.
Tapi jika kita bisa menyikapi semua yang terjadi dalam hidup
kita dengan sabar dan penuh ketawakalan, maka insya Allah apapun keadaan kita,
tidak akan membuat kita tertekan, baik itu saat kita berada diatas, atau
terpuruk dibawah, baik itu saat kita dalam kelapangan atau dalam kesempitan.
Kita tidak akan pernah mempertanyakan,mengapa Allah menempatkan pada posisi
yang tidak menyenangkan, kita juga tidak akan pernah protes pada Allah mengapa
Allah menghadapkan kita pada kenyataan hidup yang kita rasakan berat dan
menyakitkan kita.
Semua itu karena kita yakin bahwa apapapun keinginan dan
segala sesuatu yang menurut kita baik, tetap jauh lebih baik pengaturan Allah
untuk kita dan semua juga karena kita mampu untuk selalu baiksangka terhadap
segala ketentuanNya untuk kita. Allah yang memiliki diri kita, sangat tahu apa
yang paling baik dan paling cocok dan yang paling dibutuhkan setiap hambaNya.
Kalau kita masih merasa berat dengan pilihan, pengaturan dan ketentuan Allah
untuk kita, itu semua dikarenakan kita masih menurutkan hawa nafsu kita, sifat
egois kita dan karena tidak adanya baiksangka dan lemahnya iman kita serta
karena tidak adanya ketawakalan terhadap ketentuan takdirNya.
Jika kita mampu untuk selalu bediri diatas landasan Laa haula
wa laa quwwata illaa billaah, maka kita akan mampu seperti air, yang tetap
tawadhu dan qonaah serta rela dan ikhlas, bagaimanapun posisinya dan
bagaimanapun ia telah bermanfat bagi orang disekitarnya. Kita akan tetap rendah
hati dan tidak merasa bahwa bermanfatnya kita untuk oranglain adalah hasil
usaha kita sendiri, karena smua yang mampu kita lakukan adalah atas bantuan,
petolongan dan ijin Allah SWT.
Sahabat2ku, berbicara tentang filosofi air, yang terkait
dengan dgn masalah filosofi hidup kadang berkaitan erat dengan cara pandang,
cara berpikir, dan cara menilai kita pada satu objek tertentu. Menurut kita
pesan yang tersirat dibalik setiap objek tertentu begini, tetapi kadang orang
lain tidak sependapat dengan kita.
Air adalah benda cair, benda yang mempunyai sifat tidak
tetap, dan selalu mengikuti wadahnya, jika kita lihat dan artikan dalam sudut
pandang positif, baik sekali jika kita selalu bisa menyesuaikan diri dengan
keadaan dan lingkungan kita. Dan dalam kaitannya dgn realita hidup, jika kita
mengikutinya, maka kita akan dpt menerima dengan ikhlas, rela dan menyikapi
semua yg terjadi dengan porsi yg tepat, tidak berlebihan atau mendramatisir
keadaan, mampu mengubah sudut pandang terhadap realita yang ada, tenang dan
tawakal,
Air adalah Benda cair yg selalu mengalir ke tempat yang lebih
rendah, jangan pandang ini dalam pengertian yg negatif, dengan mengartikannya
kalau kita seperti air, maka kita akan cenderung ke bawah, bukan keatas,
cenderung mundur, bukan maju. Tapi lihatlah dari sisi positifnya, air mengajarkan
kita untuk selalu ingat le bawah, ini bertujuan agar kita tidak menjadi sombong
dan lupa diri dan merasa bahwa diri ini sudah terlalu tinggi sehingga lupa
dengan yang rendah, oleh karena itu air mengajarkan untuk selalu down to earth.
Jadi jangan salah mengartikannya dengan hidup seperti air
mengalir tak ubahnya seperti sebuah kepasrahan diri “terserah zaman mau membawa
saya kemana”. Air yang mengalir harus diarahkan dan diatur alirannya supaya
tidak membahayakan, merugikan dan sia2. Demikian halnya hidup kita, harus
terarah, tidak merugikan, dan yang pasti hidup kita tidak sia2
Air mempunyai sifat selalu mengalir, seperti orang yang
memegang filosofi biarkan kehidupan ini mengalir bagaikan air, namun bukan
berarti mengalir tanpa arah. Seperti air yang mengalir untuk mencari hulu dan
hilirnya dengan berbagai perjuangan menerjang area2 yang sulit untuk
mencapainya, begitupun dengan manusia, mengalir untuk mendapatkan suatu tujuan
yang dengan prosesnya, berjuang untuk mendapatkan mimpinya, berusaha untuk mencapai
hulu dan hilirnya, dan yang pasti seperti air yang tak pernah pecah, mari kita
jadikan diri ini kuat, untuk mencapai ridho Allah dan kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat.
Sifat Air lainnya adalah mempunyai sifat halus dan lembut
tapi tegas. Air bisa datang dalam jumlah yang sangat besar tapi juga bisa
dengan cepat hilang tanpa jejak. Air adalah materi di muka bumi ini yang paling
lembut, setiap kita sentuh ia sangat halus, saking halusnya kita tidak bisa
mengukur seberapa tebal ukuran inti air. Tetapi, meskipun air terlihat dan
terasa begitu tenang, lembut dan menyejukan, manakala ia “bertindak atas
perintah Allah SWT” untuk memberikan peringatan kepada umat manusia maka
efeknya sangat dahsyat mampu meluluhlantahkan dunia lebih dari sebuah bom atom.
Pelajarannya yang bisa kiita ambil disini adalah,.kita harus menjadi pribadi
yang lemah lembut, santun, tenang menentramkan, tapi punya ketegasan yang tidak
bisa disepelekan dan direndahkan.
Sahabat2ku, bagaimana kita selama ini, sudah mampukah kita
seperti air yang bisa menerima dan menjalani semua ketentuan takdir Allah yang
tidak menyenangkan bagi kita dengan penuh kerelaam, keridhoan, tanpa banyak
keluh kesah, dan tidak protes atau mempertanyalan takdirNya? Hanya kita sendiri
yang bisa menjawabnya dengan jujur, saya yang menulis ini juga masih belajar,
belajar dan belajar, tulisan ini sebagai pengingat bagi diri sendiri, semoga
tulisan ini bermanfat untuk sahabat2 semua. Dah dulu yach dah ngantuk banget nih dah jam 02:32 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar