Bagai kertas putih, kosong dan hampa. Dan kita tidak tahu apa yang
harus dibaca, karena memang kita tidak tahu karena tidak ada yang
mengajarkan kita untuk membacanya. Dan bagaimana kita memperoleh
pengetahuan sedangkan kertas saja masih putih, sehingga kalimat
“PENGETAHUAN MENGAJARKAN APA YANG KITA TIDAK TAHU, ILMU MEMBUKA MAKNA
TENTANG SESUATU, AMAL MENYEMPURNAKAN PENGETAHUAN DAN ILMU,.IMAN
MELURUSKAN PENGETAHUAN, ILMU DAN AMAL. TAQWA MENYELAMATKAN DAN
MEMBAHAGIAKAN MANUSIA AKHIRAT DAN DUNIA DENGAN PENGETAHUANNYA,ILMUNYA,
AMALNYA DAN IMANNYA.” Tidak akan pernah terjadi, karena dunia tanpa
kata.
Bagaimana orang lain bisa membaca, kalau kita tidak menulis kertas putih yang kosong dengan abjad – abjad dan kita mengajarkannya pada mereka untuk membaca, sehingga Hidup UNTUK BELAJAR bukan saja menjadi milik kita namun bagi mereka yang belum bisa membaca dengan itu HIDUP UNTUK BELAJAR yang merupakan proses yang terus menerus harus dilakukan oleh manusia sebagai KEPEMILIKAN KEBERSAMAAN ANTARA ORANG YANG BELUM BISA MEMBACA DENGAN ORANG YANG BISA MEMBACA YANG TELAH DIDIDIK MENJADI ORANG YANG BISA MEMBACA.
Kata – kata orang bijak bestari selalu mengatakan bahwa investasi kebajikan tidak akan pernah hilang ditelan waktu dan massa, dan itu berhubungan dengan kalam ilahi “ tidak ada balasan kebaikan selain kebaikan (pula ) (qs: 55, ayat 60 ). pertanyaannya adalah, siapakah orang – orang yang telah melakukan investasi kebajikan, yaitu orang – orang yang telah menjalankan, apa yang diamanatkan alloh dalam surat 14 ( ibrahim ), ayat 7 :dan ( ingatlah juga ), tatkala tuhanmu memaklumkan : “ sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat – ku), maka sesungguhnya azab – ku sangat pedih “
Hanya orang – orang yang mampu mensyukuri nikmat ALLAH. SWT – lah yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk melakukan pensyukuran terhadap nilai – nilai kebajikan sehingga melahirkan kebaikan, dan salah satunya adalah member pembelajaran pada orang yang tidak bisa membaca sebagai aplikasi rasa syukur kita pada SANG MAHA PEMBACA.
Kebersamaan bisa muncul ketika saling hidup dan menghidupkan, mengerti dalam satu pemahaman terhadap sebuah nilai, yang berlebih mau memberi, yang kurang mau menerima kekurangannya, karena kesuksesan tak pernah lahir dengan sendirinya, dan itulah nilai sebuah kebersamaan dalam silaturahmi, dan Tuhan senang ketika orang menjaga tali silaturahmi. Seperti halnya ketika kita mengisi kertas putih dengan abjad abjad dengan kemauan yang kita miliki sehingga orang yang tidak bisa membaca jadi bisa membaca bahkan bisa jadi seorang penulis, sehingga DUNIA PENUH DENGAN KATA KATA DAN KALIMAT.
KARENA MEMBERIKAN PENGETAHUAN ADALAH KEBIJAKAN, MENYEBARKAN ILMU SEBAGAI KEARIFAN, MENGAMALKAN PENGETAHUAN DAN ILMU SESUAI DENGAN JALAN TUHAN MENJADIKAN MANUSIA YANG MANUSIAWI.
Bagaimana orang lain bisa membaca, kalau kita tidak menulis kertas putih yang kosong dengan abjad – abjad dan kita mengajarkannya pada mereka untuk membaca, sehingga Hidup UNTUK BELAJAR bukan saja menjadi milik kita namun bagi mereka yang belum bisa membaca dengan itu HIDUP UNTUK BELAJAR yang merupakan proses yang terus menerus harus dilakukan oleh manusia sebagai KEPEMILIKAN KEBERSAMAAN ANTARA ORANG YANG BELUM BISA MEMBACA DENGAN ORANG YANG BISA MEMBACA YANG TELAH DIDIDIK MENJADI ORANG YANG BISA MEMBACA.
Kata – kata orang bijak bestari selalu mengatakan bahwa investasi kebajikan tidak akan pernah hilang ditelan waktu dan massa, dan itu berhubungan dengan kalam ilahi “ tidak ada balasan kebaikan selain kebaikan (pula ) (qs: 55, ayat 60 ). pertanyaannya adalah, siapakah orang – orang yang telah melakukan investasi kebajikan, yaitu orang – orang yang telah menjalankan, apa yang diamanatkan alloh dalam surat 14 ( ibrahim ), ayat 7 :dan ( ingatlah juga ), tatkala tuhanmu memaklumkan : “ sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat – ku), maka sesungguhnya azab – ku sangat pedih “
Hanya orang – orang yang mampu mensyukuri nikmat ALLAH. SWT – lah yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk melakukan pensyukuran terhadap nilai – nilai kebajikan sehingga melahirkan kebaikan, dan salah satunya adalah member pembelajaran pada orang yang tidak bisa membaca sebagai aplikasi rasa syukur kita pada SANG MAHA PEMBACA.
Kebersamaan bisa muncul ketika saling hidup dan menghidupkan, mengerti dalam satu pemahaman terhadap sebuah nilai, yang berlebih mau memberi, yang kurang mau menerima kekurangannya, karena kesuksesan tak pernah lahir dengan sendirinya, dan itulah nilai sebuah kebersamaan dalam silaturahmi, dan Tuhan senang ketika orang menjaga tali silaturahmi. Seperti halnya ketika kita mengisi kertas putih dengan abjad abjad dengan kemauan yang kita miliki sehingga orang yang tidak bisa membaca jadi bisa membaca bahkan bisa jadi seorang penulis, sehingga DUNIA PENUH DENGAN KATA KATA DAN KALIMAT.
KARENA MEMBERIKAN PENGETAHUAN ADALAH KEBIJAKAN, MENYEBARKAN ILMU SEBAGAI KEARIFAN, MENGAMALKAN PENGETAHUAN DAN ILMU SESUAI DENGAN JALAN TUHAN MENJADIKAN MANUSIA YANG MANUSIAWI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar